Jika anda mempunyai kebiasaan tidur sambil mendengkur, maka anda patut waspada. Hal ini dikarenakan tidur mendengkur dapat meningkatkan risiko terkena stroke dan penyakit jantung, bahkan jauh lebih besar dibandingkan dengan mereka yang kelebihan berat badan atau mempunyai kolesterol tinggi.
40 persen pria adalah pendengkur?
Walaupun mendengkur sering terjadi pada orang yang overweight
atau kelebihan berat badan, diperkirakan bahwa sekitar 24 persen wanita
dan 40 persen pria merupakan pendengkur. Oleh sebab itu, beberapa tahun
belakangan ini para ahli menjadi peduli terhadap hubungan antara mendengkur
dengan penyakit kardiovaskular seperti stroke dan penyakit jantung.
Para ahli juga mengatakan bahwa implikasi kesehatan dapat lebih buruk
dari apa yang telah diperkirakan sebelumnya.
Para ahli menemukan bahwa orang yang mendengkur cenderung mempunyai kelainan pada arteri karotis yang memasok darah beroksigen ke otak. Kondisi ini adalah awal dari pengerasan arteri, yang kemudian akan menyebabkan pendarahan otak dan serangan jantung.
Dr Robert Deeb, pemimpin penelitian ini mengungkapkan bahwa mendengkur
bukan hanya sekadar gangguan tidur, dan hal tersebut tidak boleh
diabaikan. Pasien dianjurkan untuk mencari pengobatan dengan cara yang
sama apabila mereka juga mengalami sleep apnea atau apnea tidur dan tekanan darah tinggi.
Apnea tidur dapat menyebabkan terganggunya pernapasan dan merupakan
kondisi yang memiliki potensi untuk mengancam hidup karena terkait
dengan tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan stroke.
Penelitian ini mengamati sekitar 913 pasien berusia 18 hingga 50
tahun. Para peserta telah berpartisipasi di pusat tidur rumah sakit
mulai dari tahun 2006 sampai 2012. Tidak ada satu pun dari peserta yang
didiagnosis apnea tidur.
Para pendengkur mempunyai risiko yang sama dengan para perokok
Sebagian dari mereka diminta untuk menjawab survei tentang dengkuran
mereka dan ikut menjalani USG untuk mengukur seberapa tebal lapisan
dinding arteri. Hasil temuan ini cenderung menjadi tanda awal dari
penyakit arteri karotid. Melalui temuan tersebut, para peneliti
menemukan bahwa pendengkur memiliki arteri karotis yang lebih tebal
dibandingkan dengan orang yang tidak mendengkur, bahkan hal tersebut
sebanding dengan perokok atau orang yang menderita hipertensi maupun diabetes.
0 komentar:
Post a Comment