HIV / AIDS (Human Immunodeficiency Virus)

AIDS adalah kondisi kronis mengancam nyawa yang disebabkan oleh virus HIV. HIV menyebabkan kemampuan tubuh anda menurun dalam melawan infeksi virus, bakteri dan jamur dengan merusak sistem imun..

Peran Perawat dalam Pembangunan Kesehatan

Perawat merupakan armada terbesar dalam pelayanan keperawatan namun besarnya kuantitas ini belum di imbangi dengan kualitas pelayanan keperawatan yang baik, potensi dan SDM perawat tidak begitu terlihat, standarisasi kewenangan perawat yang belum tertata rapi.

Cara Mengatasi Penyakit Diabetes Melitus

Faktor-faktor genetika diduga memiliki potensi dan pengaruh dalam perkembangan diabetes, sebenarnya diabetes bukanlah penyakit turunan. Beberapa pemicu tertentu dianggap bertanggung jawab terhadap unculnya penyakit diabetes..

Cara Alami Buang Racun dalam Tubuh

Inilah Cara Alami Buang Racun dalam Tubuh. Orang selalu membicarakan mengenai pentingnya detoks. Tak hanya itu, mereka juga memiliki segudang cara untuk membuang racun dalam tubuhnya..

Inilah 14 Fakta dan Tips Donor Darah Yang Perlu Anda Ketahui.

Setetes darah yang disumbangkan, sejatinya akan memberi kehidupan yang lebih baik bagi mereka yang membutuhkan. Demikian seperti yang banyak digaungkan oleh lembaga sosial yang khusus menangani donor darah..

Monday 14 January 2013

Inilah 5 Langkah, Cara Untuk Membersihkan Paru – Paru Anda

Hidup di daerah ibu kota memiliki tingkat polusi yang tinggi sehingga bisa mempengaruhi kondisi paru-paru. Namun ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantu membersihkan paru-paru.
Sistem kekebalan tubuh sebenarnya memiliki fungsi tertentu untuk melakukan penyembuhan dan bekerja keras memulihkan kondisi paru-paru yang sudah terpapar oleh berbagai zat yang ada di lingkungan.
Meski begitu ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membantu melakukan detoksifikasi pada paru-paru, seperti dikutip dari Livestrong, yaitu:
1. Mengurangi stres
Pikiran yang terus menerus stres bisa menciptakan ketidakseimbangan dalam tubuh dan melemahkan sistem kekebalan. Untuk itu cobalah membuat pikiran positif tentang hidup sehingga tubuh menjadi lebih kuat dan mampu untuk detoksifikasi.
2. Olahraga
Olahraga secara teratur sangat baik untuk paru-paru. Cobalah melakukan olahrga jalan kaki selama 30 menit setiap pagi di udara segar. Hal ini tidak hanya membantu memberikan energi untuk tubuh tapi juga memperkuat paru-paru dan memberikan oksigen segar untuk sel paru-paru.
3. Mengonsumsi makanan tertentu
Beberapa makanan tertentu bisa membantu membersihkan paru-paru, salah satunya adalah cabai. Komponen alami dari cabai yang disebut capsaicin ini bisa membantu membuka kapiler sehingga racun keluar dari tubuh melalui keringat.
Selain itu cobalah membatasi konsumsi produk susu karena bisa menyebabkan produksi lendir, dan kurangi makanan olahan. Serta perbanyak minum air putih karena jika tubuh terhidrasi dengan baik maka bisa mengeluarkan racun lebih efisien.
4. Latihan pernapasan
University of Missouri merekomendasikan pernapasan dengan perut bisa memperkuat dan membersihkan paru-paru. Mulailah dengan berbaring terlentang dan tangan diletakkan di atas perut dengan telapak di bagian bawah tulang rusuk. Ambilah napas secara perlahan dan dalam sehingga memungkinkan diafragma memperluas.
Lalu setelah menahan napas sejenak, buanglah napas secara perlahan. Lakukan latihan ini selama 5 menit sambil berbaring santai dan mata tertutup. Hal ini dilakukan untuk menarik oksigen ke bagian bawah paru-paru.
5. Melakukan yoga
Yoga dirancang khusus untuk membantu tubuh dalam melepaskan racun dari otot dan organ. Melakukan yoga pernapasan selama 15-30 menit setiap hari bisa membantu menghilangkan racun di paru-paru.

HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus)

Definisi
AIDS adalah kondisi kronis mengancam nyawa yang disebabkan oleh virus HIV. HIV menyebabkan kemampuan tubuh anda menurun dalam melawan infeksi virus, bakteri dan jamur dengan merusak sistem imun. HIV juga menyebabkan anda lebih rentan mengalami kanker. Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) adalah istilah tahap selanjutnya dari infeksi HIV.
Virus HIV dapat menular melalui darah, air mani atau cairan vagina yang masuk ke dalam tubuh. Tetapi anda tidak akan terinfeksi dengan kontak fisik biasa, seperti berpelukan, berciuman, berdansa atau berjabat tangan dengan seseorang yang terinfeksi HIV atau AIDS. Jadi jangan kucilkan mereka.

Gejala
Gejala HIV dan AIDS bervariasi berdasarkan fase infeksinya.

- Infeksi awal
Ketika infeksi HIV pertama, anda mungkin tidak akan mengalami tanda atau gejala apapun. Tetapi dalam beberapa minggu anda dapat mengalami:
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Radang tenggorokan
  • Pembengkakan kelenjar limpa
  • Ruam

  • - Infeksi selanjutnya
    Anda mungkin tidak akan mengalami gejala apapun dalam waktu 8 sampai 9 tahun, atau bahkan lebih. Tapi seiring dengan virus yang melipatgandakan diri dan merusak sistem imun, anda mungkin akan mengalami infeksi ringan atau gejala kronis seperti:
  • Pembengkakan node limpa – sering merupakan tanda awal infeksi HIV
  • Diare
  • Hilang berat badan
  • Demam
  • Batuk atau napas yang pendek

  • - Infeksi tahap akhir
    Dalam waktu sekitar 10 tahun atau lebih setelah infeksi pertama, masalah yang lebih serius dapat terjadi dan diistilahkan dengan AIDS dan dapat terjadi:
  • Infeksi yang terjadi ketika sistem imun lemah, seperti pneumocystis carinii pneumonia (PCP)
  • Kadar CD4 lymphocyte 200 atau lebih rendah – normalnya adalah antara 800 sampai 1.200

  • Seiring dengan perkembangan AIDS, sistem imun anda telah mengalami kerusakan parah. Infeksi akan mudah terjadi. Tanda dan gejalanya adalah:
  • Berkeringat di malam hari
  • Menggigil atau demam lebih dari 38 Celcius untuk beberapa minggu
  • Batuk kering dan napas pendek
  • Diare kronis
  • Noda putih pada lidah atau mulut
  • Sakit kepala
  • Pandangan kabur
  • Hilang berat badan

  • Anda juga dapat mengalami tanda dan gejala pada tahap lanjut infeksi virus HIV itu sendiri, seperti:
  • Rasa lelah yang tidak hilang dan tidak terjelaskan
  • Berkeringat pada malam hari
  • Menggigil atau demam tinggi untuk beberapa minggu
  • Pembengkakan node limpa lebih dari tiga bulan
  • Diare kronis
  • Sakit kepala yang tidak hilang

  • Jika anda terinfeksi virus HIV, anda juga lebih rentan mengalami kanker, khususnya kanker servik, lymphoma dan Kaposi’s sarcoma.

    - Gejala HIV pada anak-anak
    Anak-anak dengan HIV positif dapat mengalami:
  • Sulit menambah berat badan
  • Sulit berkembang secara normal
  • Sulit berjalan
  • Penundaan perkembangan mental
  • Dapat mengalami infeksi telinga, pneumonia dan tonsilis

  • Penyebab & Faktor Risiko
    Penyebab

    Normalnya sel darah putih dan antibodi menyerang dan menghancurkan organism easing yang masuk ke dalam tubuh. Respon ini diatur oleh sel darah putih bernama limposit CD4. Limposit ini juga merupakan target utama HIV. Sekali masuk ke dalam tubuh, virus memasukkna material genetiknya ke dalam limposit dan melipatgandakan diri.
    Ketika salinan virus baru keluar dari sel induk dan masuk ke dalam aliran darah, virus akan menyerang sel lain. Sebagai efeknya sel CD4 akan mati. Siklus ini terus berulang. Pada akhirnya menyebabkan kerusakan sistem imun yang berarti tubuh tidak akan mempu melawan infeksi bakteri dan virus lain.
    Faktor risiko
    Faktor risiko terinfeksi AIDS antara lain:
  • Tidak memakai pelindung ketika melakukan hubungan seksual dengan lebih dari satu pasangan
  • Tidak memakai pelindung ketika melakukan hubungan seksual dengan orang dengan HIV positif
  • Memiliki penyakit menular seksual lain seperti syphilis, herpes, chlamydia, gonorrhea atau bacterial vaginosis
  • Bergantian dalam memakai jarum suntik
  • Mendapatkan transfusi darah yang terinfeksi virus HIV
  • Memiliki sedikit salinan gen CCL3L1 yang membantu melawan infeksi HIV
  • Ibu yang memiliki HIV

  • Pencegahan

    Tidak ada vaksin untuk mencegah infeksi HIV dan tidak ada penyembuh untuk AIDS. Jaga kesehatan dan lindungi diri anda dari faktor-faktor risiko adalah jalan terbaik.
    Jika anda HIV negatif maka tindakan yang terbaik adalah:
  • Ketahui apa itu HIV dan bagaimana penularannya
  • Ketahui status kesehatan pasangan seksual anda
  • Gunakan kondom setiap kali melakukan hubungan seksual
  • Pertimbangan untuk melakukan penyunatan pada laki-laki
  • Gunakan jarum suntik steril
  • Waspada terhadap darah transfusi
  • Periksakan kesehatan secara teratur

  • Jika anda positif mengidap HIV maka anda harus melindungi orang di sekeliling anda dengan:
  • Lakukan hubungan seksual yang aman dengan memakai kondom
  • Beritahukan pasangan anda bahwa anda mengidap HIV
  • Jika pasangan anda hamil, beritahukan bahwa anda mengidap HIV dan lakukan perawatan untuk menjaga kesehatannya dan bayinya
  • Katakan kepada orang lain yang anda rasa perlu untuk tahu bahwa anda mengidap HIV
  • Jangan berbagi jarum suntik
  • Jangan donorkan darah dan organ anda
  • Jangan berbagi pisau cukur atau sikat gigi
  • Jika anda hamil, ambil perawatan medis secepatnya
  • Cara Alami Buang Racun Dalam Tubuh

    Inilah Cara Alami Buang Racun dalam Tubuh. Orang selalu membicarakan mengenai pentingnya detoks. Tak hanya itu, mereka juga memiliki segudang cara untuk membuang racun dalam tubuhnya.
    Dalam kenyataannya, ada cara yang lebih alami, mudah, dan murah untuk melakukan detoksifikasi. Para dokter naturopati di Gaiam, perusahaan yang menjual produk-produk dan layanan yang mendukung gaya hidup sehat, mengatakan, membersihkan sistem tubuh dengan perlahan akan lebih memberikan manfaat.
    Nah, dilansir Healthday, berikut beberapa cara jitu dan sederhana untuk mengeluarkan racun yang ada di dalam tubuh.
    Banyak konsumsi buah-buahan
    Buah-buahan pada umumnya juga berperan penting dalam proses detoksifikasi alami. Buah dan sayur selain mengandung banyak vitamin juga mengandung serat yang dapat mengikat zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh sehingga membuangnya melalui feses. Temukan kemudahan detoksifikasi dengan mengkonsumsi stroberi, asparagus, aprikot, rhubab, brokoli, air kelapa, jus labu, teh hijau, atau jus jeruk.
    Cukup istirahat
    Istirahat yang cukup dapat membantu organ-organ tubuh untuk ikut beristirahat dan mempersilakan sel-sel dalam tubuh untuk beregenerasi. Tanpa istirahat, racun-racun akan semakin banyak. Hal ini juga akan memperburuk kondisi organ yang berfungsi mengeluarkan racun dari dalam tubuh seperti ginjal dan hati.
    Sauna
    Tubuh kita membuang racun melalui keringat. Dengan bersauna, pori-pori kulit akan terbuka, dan melalui itulah racun dan segala kotoran pada tubuh akan keluar. Anda dapat membantu tubuh melenyapkan beberapa racun melalui keringat. Selain itu, sauna juga membantu melancarkan peredaran darah dan mengurangi nyeri otot.
    Rutin olahraga
    Selain dapat melancarkan peredaran darah, olahraga juga bisa menjadi cara ampuh untuk mengeluarkan keringat, dimana hal tersebut merupakan salah satu cara tubuh mengeluarkan zat tidak berguna melalui kulit.
    Konsumsi air putih cukup
    Mengonsumsi air minimal delapan gelas perhari membuat racun-racun yang bersarang bisa keluar dengan lebih cepat. Air sangat diperlukan tubuh, terutama bagi ginjal yang aktif dalam penyerapan cairan. Diharapkan, dengan banyak mengonsumsi air putih akan mengaktifkan fungsi ginjal, sehingga banyak racun yang terbuang melalui urin.
    Rajin minum vitamin C
    Kedengarannya sepele, tetapi vitamin ternyata punya banyak manfaat untuk tubuh kita. Selain mengandung antioksidan, vitamin C juga membantu tubuh memproduksi glutathione, senyawa hati yang mampu melenyapkan racun dalam tubuh.
    Tarik nafas dalam-dalam
    Semua orang yang hidup pasti bernapas, tetapi tak banyak yang tahu bagaimana bernapas dengan benar. Bernapas dalam-dalam akan memungkinkan lebih banyak oksigen bersirkulasi melalui sistem tubuh Anda. Untuk itu, berlatihlah mengambil napas sedikitnya 10 menit setiap hari.
    Duduklah dengan nyaman dengan punggung tegak. Ambil napas melalui hidung dalam tujuh hitungan, tahan selama empat hitungan, lalu keluarkan napas melalui mulut dalam delapan hitungan. Anda tentu ingin menghirup semua udara di dalam paru-paru sehingga dapat menarik lebih banyak oksigen dalam napas berikutnya.

    Inilah 14 Fakta dan Tips Donor Darah Yang Perlu Anda Ketahui

    Inilah 14 Fakta dan Tips Donor Darah Yang Perlu Anda Ketahui. Setetes darah yang disumbangkan, sejatinya akan memberi kehidupan yang lebih baik bagi mereka yang membutuhkan. Demikian seperti yang banyak digaungkan oleh lembaga sosial yang khusus menangani donor darah.
    Meski aksi sosial tersebut dapat membatu sesama, namun tidak sedikit yang ragu karena dianggap berhubungan dengan beberapa mitos yang berkaitan dengan kesehatan. Untuk memantapkan hati Anda sebelum mendonorkan darah, berikut adalah beberapa fakta yang berhasil dirampungkan dari situs Healthindia.
    1. Meskipun menggunakan jarum sebagai perantara donor, langkah tersebut hanya memberikan sensasi ketidaknyamanan sesaat. Layaknya seperti disuntik vaksin, dan hal tersebut tidak akan menimbulkan hal serius, karena peralatan yang dugunaka sudah sesuai dengan standar.
    2. Kesehatan yang memburuk setelah mendonorkan darah sudah terbukti tidak benar. Penelitian menunjukkan bahwa donor darah mengurangi risiko untuk terjangkit penyakit kardiovaskular, serta mencegah kelebihan zat besi yang terakumulasi dalam tubuh.
    3. Donor darah tidak bisa dilakukan secara asal-asalan, jika kadar hemoglobin Anda berada di bawah 12,5 persen gm, atau jika Anda tidak layak karena alasan lain, Anda tidak diizinkan untuk mendonorkan darah.
    4. Menyumbangakn darah tidak akan mengakibatkan berkurangnya darah secara fatal. Volume darah akan kembali ke tingkat normal dalam waktu 48 jam setelah Anda melakukan donor darah.
    5. Seseorang yang memiliki fisik prima dengan pola makan yang baik dapat menyumbangkan darah sebnayak empat kali dalam setahun.
    6. Sebaiknya bagi mereka yang telah mendonorkan darahnya, istirahatlah selama 24 jam ke depan.
    7. Sebaiknya minum minimal 10 hingga 12 gelas air putih setelah donor darah. Hal ini akan membantu Anda untuk meningkatkan metabolisme.
    8. Setelah mendonorkan darah, sebaiknya hindari mengemudi dan terlalu lama terkena sinar matahari.
    9. Hindari pula merokok selama 3 hingga 4 jam setelah darah Anda didonorkan.
    10. Menyumbangkan darah secara tidak langsung mempengaruhi berat badan Anda. Bertambahnya berat badan di sini, dikarenakan beberapa pendonor makan lebih banyak dari biasanya, serta menghindari olahraga setelah menyumbangkan darah. Sehingga pada akhirnya akan menyebabkan berat badan.
    11. Memiliki keluhan tekanan darah tinggi tidak membuat Anda untuk dilarang untuk mendonorkan darah. Selama tekanan darah di bawah 180 sistolik dan diastolik 100 pada saat Anda mendonasikan darah, Anda dapat memberikan darah kepada yang berhak tanpa rasa khawatir.
    12.Begitupun dengan pasien diabetes. Ternyata kondisi diabetes tidak menjadi halangan bagi Anda untuk berbuat baik. Penderita diabetes dapat menyumbangkan darah selama kadar gula mereka berada dalam kisaran yang diizinkan dan persyaratan medis lainnya terpenuhi.
    13. Dalam masalah usia seseorang, sebenarnya tidak ada batas usia yang disarankan. Selama individu tersebut sehat dan juga bugar, mereka bisa menyumbangkan darah.
    14. Menyumbangkan darah juga bukan berarti risiko terjangkit HIV/ AIDS akan lebih besar. Jika peralatan yang digunakan sesuai dengan prosedur medis, risiko tersebut akan mampu dihilangkan.
    Nah, tunggu apalagi. Beberapa fakta tersebut mungkin bisa menjawab keraguan Anda untuk mendonorkan darah. Sehingga orang lain dapat tertolong, dan Anda bisa menjadi lebih sehat.

    10 Tips Sehat yang Harus Diterapkan Kepada Anak-Anak

    Inilah 10 Tips Hidup Sehat Yang Harus Di Terapkan Ke Anak. anak yang cerdas dan sehat merupakan dambaan bagi semua orang tua. Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan agar anak terhindar dari masalah kesehatan saat ia beranjak dewasa nanti. Seperti yang dikutip dari Eufic.org, berikut adalah beberapa tipsnya:
    1. Nikmatilah makananmu. Buatlah agar anak Anda untuk menyukai makanan yang disediakan, jangan membiasakan menuruti makanan yang diminta si kecil. Meskipun hal tersebut merupakan bentuk kasi saying, namun Anda harus memiliki aturan tersendiri dalam soal makanan yang dikonsumsinya.
    2. Bermain itu tidak harus dengan video game. Ada banyak kegiatan menyenangkan yang bisa Anda ajarkan kepada anak. Bukan hanya menyenangkan, namun juga membuat tubuh mereka tidak dimanjakan dengan hanya menonton video game seharian. Ajari anak untuk bersosialisasi dengan lingkungannya, dengan demikian selain sehat, anak juga bisa belajar untuk berbagi.
    3. Sarapan merupakan hal penting. Jangan kalah dengan alasan mengantuk yang sering dilontarkan oleh anak. Sebisa mungkin bujuk anak untuk menikmati santap pagi mereka. Hal tersebut dimaksudkan agar anak tetap bugar hingga santap siang tiba.
    4. Menu yang variatif itu menyenangkan. Anak memang cenderung mengonsumsi itu-itu saja jika makanan tersebut menjadi favoritnya. Sebaiknya, kenalkan makanan yang lebih bervariasi. Ciptakan suguhan yang menarik perhatian mereka.
    5. Karbohidrat juga perlu. Sekitar setengah kalori dalam diet Anda harus berasal dari makanan karbohidrat, seperti sereal, beras, pasta kentang dan roti. Penuhi asupan karbohidrat pada makanan anak Anda.
    6. Makan buah dan sayur juga menyenangkan. Buatlah kreasi yang membuat anak untuk mau menyantap sayur serta buah. Diperlukan kreativitas sang ibu agar nutrisi buah dan sayur mereka tercukupi. Anda bisa mencampur sayuran dalam sepiring adonan omelet atau smoothie yang menyegarkan.
    7. Terlalu banyak lemak itu tidak baik. Terlalu banyak lemak yang tidak baik untuk kesehatan anak Anda. Mengonsumsi makanan berlemak seperti kentang goreng, daging goreng, sosis, dan kue-kue terlalu banyak tidak dianjurkan. Untuk itu buatlah peraturan kapan mereka bisa mengonsumsinya.
    8. Serangan Snack! Makanlah secara teratur dan memilih berbagai makanan ringan. Sebagai orang tua, Anda wajib memilah mana camilan yang menyehatkan dan yang tidak. Meskipun tidak harus berbahan baku sayur dan buah, usahakan camilan yang dipilih tidak mengandung banyak pemanis dan juga pengawet.
    9. Pastikan agar anak tetap mencukupi konsumsi air putih yang cukup. Sajikan air putih di botol yang disukai anak.
    10. Jangan malas untuk mengecek kesehatan gigi anak. Meskipun mereka malas untuk menggosok gigi, Anda harus tetap membujuknya agar kesehatan gigi dan mulut anak tetap terjaga.

    Pertolongan Pertama pada Kecelakaan

    Informasi yang akan saya bahas pada kesempatan kali ini yaitu (P3K) pertolongan pertama pada kecelakaan, disaat waktu yang kita tidak ketahui pasti setiap orang akan mengalami sebuah kecelakaan atau musibah pada dirinya. hanya kita tidak tahu saja waktu kapan terjadinya kecelakaan itu. tapi kita harus selalu berdoa agar kita selalu tetap di lindingi oleh Allah. SWT. amin. maka dari itu kita harus siap sedia dalam hal penanggulangannya. dan antisipasi awal pada kecelakaan itu.

    Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) adalah tindakan awal untuk membantu penderita yang mengalami suatu kecelakaan atau musibah. berikut langkah-langkah dasar untuk membantu meringankan rasa sakit si penderita.

    1. PINGSAN
    • Baringkan si penderita dan berlututlah disamping kedua kakinya. letakan tangan dengan saling menumpang di atas perut (diantara pusat dan tulang iga). kemudian tekan-tekanlah dengan kuatdan cepat. jika si penderita muntah, secepatnya didudukan sehingga muntahnya tidak masuk kembali kedalam perut.
     2. MEMBANTU PERNAPASAN DARI MULUT KE MULUT
    • Pastikan jika mulut si penderita tidak terdapat sisa makanan, permen, dan seagainnya.
    • si penderita di baringkan terlentang, buka mulutnya dengan cara menguakan rahangnya. selama melakukan napas buatan harap dijaga agar mulut penderita selalu dalam keadaan terbuka.
    • tiuplah mulut penderita dan perhatikan apakah udara yang dituipkan itu dikeluarkan kembali penderita. lakukan tindakan ini secara terus menerus selama 20 kali tiupan per 1 menit untuk penderita anak-anak, sedangkan untuk orang dewasa sebanyak 12 kali tiupan per satu 1 menit
    3. MENGHENTIKAN PENDARAHAN
    • Hentikan pendarahan dengan cara menekan luka dan sekitar luka
    • jika luka terlalu lebar, mungkin anda harus menekan sendiri luka itu. tekan terus dan jangan pernah melepas tekanan untuk melihat apakah pendarahan sudah berhenti
    • jika lukanya berada pada kaki atau tangan, naikan tangan atau kaki anda, sehingga posisinya lebih tinggi dari kepala.
    • selain cara diatas, dapat juga menggunakan saputangan yang dikaikan pada nadi dekat bagian yang terluka.
    4. MEMBANTU DENYUT JANTUNG
    • lakukan pengurutan jika jantung berhenti berdenyut.
    • setelah itu lakukan penekanan pada dada bagian paling bawah dengan telapak tangan yang ditumpuk. tekanlah hingga sedalam 5 cm dan diulang sampai 60 tekanan per menit.
     5. PATAH TULANG
    • jangan memindahkan atau mengangkat penderita jika belum ahli dalam melakukannya.
    • jika patah tulang terjadi di bagian belakang, penderita hanya dapat diusung dengan hati-hati dalam posisi terbaring diatas alas kertas.
    • jika yang patah bagian kaki atau tangan, gunakan tongkat atau setumpuk koran penyangga dan bautlah sebelum mendapatkan pertolongan dokter
     6. SHOCK
    • Shock biasanya terjdadi akibat kehilangan banyak darah, kesulitan bernapas, terbakar, dan lain-lain. gejala ini dapat menyerang siapa saja dan dimana saja.
    • baringkan penderita dengan posisi kaki lebih tinggi dari kepala. berikan minuman hangat atau dapat ditambah dengan gula dan garam jika penderita dalam keadaan sadar.
    • jika penderita terlihat kedinginan, berilah selimut dan jika penderita kepanasan akibat terik matahari, bawalah ke tempat yang teduh dan terbebas dari sinar matahari.
    7. KERACUNAN
    • Berilah Minum air biasa, susu, atau air kelapa sebanyak mungkin hingga penderita dapat memuntahkan apa yang ada dalam perutnya. kemudian secepatnya dibawa ke dokter, meskipun penderita tidak muntah.

    Peran Perawat dalam Pembangunan Kesehatan

    Perawat merupakan armada terbesar dalam pelayanan keperawatan namun besarnya kuantitas ini belum di imbangi dengan kualitas pelayanan keperawatan yang baik, potensi dan SDM perawat tidak begitu terlihat, standarisasi kewenangan perawat yang belum tertata rapi, lemahnya regulasi yang mengikat, belum adanya sistem penghargaaan dan pengembangan bagi keperawatan yang jelas, minimnya pengakuan terhadap keperawatan baik dari profesi lain maupun masyarakat. Profesionalisme perawat di Indonesia belum terbangun, padahal di negara lain penghargaan terhadap profesi ini sangat tinggi. Apabila potensi ini dimanfaatkan dengan baik maka perawat akan menjadi garda terdepan dalam peningkatan derajat kesehatan di indonesia. Terlalu banyak permasalahan di dalam keperawatan yang harus dibenahi segera oleh bangsa ini. Artikel ini akan mencoba menganalisis mengapa potensi besar perawat ini tidak bisa di manfaatkan dengan baik dan bagaimana penyelesaiannya melalui pendekatan kebijakan publik. Dengan harapan kompleksitas masalah keperawatan dapat di atasi.
    Situasi yang berlangsung saat ini, kompetensi perawat masih diragukan oleh beberapa pihak. Banyak perawat yang belum kompeten melakukan tugasnya, misalnya saja hanya sedikit sekali perawat yang mampu menghafal sedikitnya 8 asuhan keperawatan di luar kepala apalagi menerapkannya, padahal asuhan keperawatan merupakan inti dari pelayanan keperawatan. Untuk meningkatkan kompetensi perawat ini maka perlu adanya koordinasi antara pendidikan dengan praktik di pelayanan, sehingga ada sinkronisasi antara pendidikan dengan kebutuhan tenaga yang dibutuhkan saat ini, kemudian Proses penarikan perawat dari fresh graduate perlu dipertimbangkan kualitasnya. sehingga kualifikasinya sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan. Selain itu standar kompetensi wajib untuk menjamin lulusan agar mempunyai kemampuan yang tepat, maka diperlukan uji kompetensi bagi perawat. Uji kompetensi ini akan menyeleksi perawat-perawat yang kompeten dan yang tidak kompeten, sehingga perawat yang tidak kompeten akan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya. Standar kompetensi ini akan menjadi tanggung jawab bagi konsil maupun asosiasi yang ada karena itu di perlukan adanya konsil keperawatan. Kompetensi ini akan menjadi landasan/pondasi bagi lulusan untuk memberikan pelayanan yang baik.
    Peningkatan kualitas pelayanan keperawatan juga harus sejalan dengan adanya sistem pendidikan berkelanjutan yaitu pendidikan berlanjut setelah pendidikan profesional pra pelayanan. Perawat profesional harus melanjutkan pendidikan dengan sasaran menjadi mampu memberikan asuhan keperawatan efektif yang paling baru sehingga nantinya yang paling banyak mendominasi di pelayanan adalah perawat lulusan SI. Selain itu perawat juga diharapkan mempunyai skill mix kompetensi (kombinasi dengan tim kesehatan lain). Apilkasinya adalah adanya kerja sama antara dokter, perawat, tenaga kesehatan lain dan tenaga penunjang lainnya. Skill mix kompetensi ini belum berjalan maksimal di indonesia sehingga perlu adanya prosedur dan peraturan yang jelas mengatur kewenangan dan kompetensi yang dibutuhkan untuk efektifnya skill mix.
    Perawat adalah suatu profesi yang sangat mulia, sebuah profesi yang di tuntut harus bekerja semaksimal mungkin untuk bangsa ini dengan regulasi seadanya alias belum adanya regulasi/peraturan yang mengatur dengan jelas tentang profesi tersebut, padahal ciri-ciri sebuah profesi adalah berhak mengatur profesinya sendiri. Yang terjadi di indonesia saat ini, profesi keperawatan di atur oleh pihak-pihak yang tidak mengerti tentang keperawatan itu sendiri, sehingga apa yang di atur tidak sesuai dengan profesi keperawatan. Selain itu kesejahteraan perawat perlu di tingkatkan untuk memberikan pelayanan yang memuaskan bagi masyarakat, salah satu contoh dari tidak adanya regulasi yang jelas terhadap profesi perawat adalah banyak perawat yang melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan wewenangnya, sehingga menjadi terlupakan dengan asuhan keperawatan yang seharusnya dilakukan sehingga dampak dari asuhan keperawatan tidak di rasakan langsung oleh masyarakat dan hal ini ber imbas kepada minimnya pengakuan dari masyarakat terhadap keperawatan. Disisi lain perawat yang melakukan tindakan yang bukan menjadi wewenangnya akan sangat berbahaya bagi masyarakat maupun perawat itu sendiri, karena itu perlu adanya regulasi yang jelas bagi profesi tersebut. Regulasi tersebut akan mengatur dan memacu perkembangan keperawatan (pendidikan, penelitian dan pelayanan keperawatan) yang sangat pesat.
    Pengembangan pelayanan kesehatan sangat di tentukan oleh kebijakan kesehatan yang dibuat oleh pemerintah. Pada kenyataannya belum ada produk kebijakan kesehatan untuk tenaga keperawatan dan perawat tidak ikut terlibat dalam membuat kebijakan tersebut padahal jumlah perawat yang sangat besar merupakan potensi yang besar dalam pengembangan pelayanan kesehatan di indonesia. Keterlibatan perawat dalam perumusan kebijakan dan perencanaan program kesehatan secara nasional sangat penting karena semua kebijakan kesehatan dan program sumber daya manusia kesehatan secara langsung akan mempengaruhi perawat, keterlibatan perawat membantu percepatan perkembangan profesi keperawatan, termasuk kapasitas dalam bekerjasama secara konstruktif dalam sistem kesehatan nasional. Upaya peningkatan pelayanan kesehatan akan dimulai dari bagaimana perawat dilibatkan dalam proses pengambilan kebijakan baik secara nasional maupun di Rumah Sakit
    Inti dari semua permasalahan diatas adalah di perlukannya suatu kebijakan dan peraturan. untuk membuat kebijakan maka yang di perlukan pertama sekali adalah data/bukti (evidence base). Bukti akan menjadi alat yang penting untuk melakukan atau mengambil sebuah keputusan yang diperlukan dalam penyelesaian masalah, selanjutnya agar kebijakan ini semakin mudah untuk di realisasikan maka perlu adanya pendekatan elit yang merujuk kepada suatu kenyataan bahwa kelompok atas yang relatif sedikit akan selalu memiliki kekuasaan lebih untuk mengatur kelompok bawah yang relatif banyak yang akan mencerminkan kehendak dan nilai-nilai, misalnya nilai politik, kelompok, golongan, partai, nilai-nilai organisasi,birokrat,nilai-nilai pribadi dan lain-lain. selanjutnya pendekatan kelembagaan dimana dalam model kelembagaan sebuah kebijakan publik diambil, dilaksanakan, dan dipaksakan secara otoritatif oleh lembaga yang ada dalam pemerintahan, misalnya parlemen, kepresidenan, pemerintah daerah dan sebagainya yang memiliki beberapa karakteristik yaitu pemerintah mampu memberikan legitimasi atas kebijakan yang dikeluarkan, kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah mampu bersifat universal terakhir adalah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah mampu memonopoli paksa semua masyarakat dalam artian mampu menjatuhkan sanksi bagi pelanggar kebijakan. Hal lain yang perlu dilakukan adalah membangun jejaring kebijakan dengan melakukan pendekatan advokasi agar kebijakan publik dapat di terima dan di dukung kuat oleh berbagai pihak caranya dengan melakukan pemahaman dan pengetahuan yang mendalam tentang pihak-pihak yang berkaitan, kemudian pendekatan negosiasi dimana pengambilan kebijakan publik harus mampu berkomunikasi dan melakukan bergaining dengan aktor-aktor lain dalam proses pembuatan keputusan, pendekatan deliberasi publik, pendekatan ini meyakini dan menyarankan perlunya perlibatan publik yang lebih luas baik struktur formal maupun di luar struktur formal.
    Keperawatan adalah sebuah profesi yang apabila di optimalkan maka akan membawa pengaruh yang besar terhadap peningkatan derajat kesehatan bangsa. untuk mengoptimalkan tenaga keperawatan ini di perlukan suatu peraturan ataupun kebijakan yang jelas tentang profesi keperawatan dan perlu melibatkan perawat dalam membuat kebijakan itu sendiri. sehingga kebijakan itu sendiri dapat di jadikan sebagai dasar dalam pengembangan keperawatan yang akan berdampak pada perkembangan kesehatan di indonesia. karena itu pemerintah perlu melakukan evaluasi terhadap kebijakan sejauh mana kebijakan tersebut dapat membawa perubahan terhadap masyarakat dan keperawatan, melibatkan perawat dalam membuat kebijakan kesehatan dan segera mengesahkan UU keperawatan dimana UU keperawatan ini tidak hanya penting bagi perawat tetapi juga bagi masyarakat banyak.

    Cara Memasang Infus Dengan Benar Kepada Pasien

    Pertama
    Cuci tangan di air mengalir
    Mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan

    1. IV Catheter (Abocath) sesuai dengan ukuran yang
    2. dibutuhkan
    3. Infus set sesuai ukuran
    4. Cairan infus sesuai kebutuhan klien
    5. Standard infus (kolf)
    6. Tali pembendung (Torniquet)
    7. Kapas alkohol 70 % dalam tempatnya
    8. Betadine dalam tempatnya (kom kecil)
    9. Kassa steril
    10. Sarung tangan bersih
    11. Plester
    12. Bengkok (nierbekken)
    13. Gunting verband
    14. Pengalas
    15. Spalk bila perlu (untuk anak-anak)

    Kemudian bawa alat-alat ke dekat klien

    Identifikasi klien

    • Mempersiapkan psikologis klien
    • Menjelaskan dengan prosedur yang sederhana
    • Menjelaskan tujuan tindakan
    • Mengatur cahaya agar penerangan baik 


    Pasang infus set ke cairan dengan
    langkah:
    Buka infus set. Geser bagian klem hingga
    10 cm dari bagian ruang tetesan dan
    tutup/klem dengan cara diputar ke bawah
    Hubungkan infus set dengan botol cairan
    infus kemudian gantungkan. 

    Isi cairan pada infus set dengan menekan
    bagian ruang tetesan hingga ruang
    tetesan terisi sebagian, kemudian buka
    klem dan alirkan cairan hingga slang
    terisi dan udaranya keluar.

    Pilih vena yang akan dilakukan
    penusukan.
    Letakkan pengalas
    Siapkan plester
    Lakukan pembendungan dg torniquet
    Pakai sarung tangan (pada pasien dengan penyakit menular)
    Desinfeksi daerah yang akan ditusuk
    dengan kapas alkohol
    Tusukan IV kateter (abocath) ke dalam
    vena secara perlahan dengan lubang
    jarum menghadap ke atas
    Bila berhasil darah akan keluar dan
    terlihat melalui indukator. 
    Masukan seluruh cateter dan tarik bagian
    jarumnya, kemudian sambungkan pada
    selang infus.
    Buka torniquet

    Buka klem selang infus untuk melihat
    kelancaran tetesan. 
    Bila lancar amankan IV cateter dengan cara di plester
    Letakan kassa steril yang sudah dioleskan
    dengan  betadine
    lalu  tempelkan  pada  vena  yang  ditusuk  kemudian  rekatkan dengan plester.
    Pasang plester berikutnya untuk
    mengamankan slang infus.
    Pasang spalk bila perlu (biasanya pada pasien anak-anak)
    Atur tetesan infus sesuai kebutuhan
    Rapikan klien dan bereskan alat-alat
    Cuci tangan

    Cara Mengatasi Penyakit Diabetes Melitus

    Faktor-faktor genetika diduga memiliki potensi dan pengaruh dalam perkembangan diabetes, sebenarnya diabetes bukanlah penyakit turunan. Beberapa pemicu tertentu dianggap bertanggung jawab terhadap unculnya penyakit diabetes. Pemicu tersebut adalah “warisan perilaku dari lingkungan aibat pola makan yang berlebihan”, yang sudah diterapkan bertahun-tahun lamanya.
    Karena diabetes sulit untuk disembuhkan sepenuhnya, maka bagi mereka yang telah divonis menderita diabetes, sebaiknya mengubah gaya hidup, terutama pola makan. Kurangi makanan dan minuman yang mengandung gula, seperti kue, sirup, soft drink, dan permen. Kurangi porsi nasi, perbanyak mengonsumsi sayur dan buah-buahan segar yang tidak terlalu manis. Berolahragalah secara rutin 3-4 kali seminggu sampai mengeluarkan keringat. Hindari stres, kecemasan yang berlebihan, atau depresi. Pengendalian faktor resiko merupakan kunci utama. Tanpa perbaikan pola makan, olahraga dan pengobatan, dapat dipastikan berbagai komplikasi penyakit lain akan menyertainya.
    Berikut adalah gejala-gejala penyakit diabetes, yaitu :
    1. Sering buang air kecil terutama dimalam hari
    2. Beberapa bagian tubuh terasa kesemutan (baal atau hilangnya rasa raba) akibat gangguan pada jaringan bawah kulit
    3. Cepat merasa lapar dan haus
    4. Berat badan menurun, tetapi nafsu makan bertambah
    5. Cepat merasa lelah dan mengantuk
    6. Mudah timbul bisul atau abses dengan kesembuhan yang lama
    7. Gatal-gatal terutama pada kelamin bagian luar
    8. Gairah seks menurun
    9. Penglihatan kabur disertai dengan seringnya berganti kaca mata.
    Olahraga dapat menjaga kestabilan gula darah, kestabilan berat badan, menambah stamina, mengontrol tekanan darah, pembuluh darah, dan jantung, serta terbebas dari stres. Pilihlah jenis olahraga yang bersifat aerobik seperti berjalan kaki, berenang, bersepeda dan jogging. Lakukan secara bertahap, misalnya 5-10 menit selama tiga kali dalam seminggu. Jika sudah fit, boleh ditambah lagi waktunya. Gunakan sepatu olahraga yang nyaman. Agar dapat menikmati manfaat dari olahraga ini, ajaklah anggota keluarga untuk berpartisipasi.
    Berkonsultasilah secara berkala kepada dokter, dan disiplinlah dalam pengobatan. Kelola faktor resiko lain seperti hipertensi, kadar lemak darah, dan lain-lain. Bagi yang memiliki resiko tinggi, periksakanlah glukosa darah minimal setahun sekali. Diet rendah gula sesuai anjuran dokter atau ahli gizi merupakan langkah awal untuk mengendalikan diabetes. Terapi nutrisi bisa dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan gula tubuh dan karbohidrat yang aman. Diet dipadu dengan olahraga teratur merupakan cara efektif mengurangi berat badan, menurunkan tekanan darah, kolesterol, dan resiko terkena serangan jantung, serta memacu pengaktifan produksi insulin.

    Asuhan Keperawatan

    Sebelum menyusun suatu asuhan keperawatan yang baik, kita harus memahami langkah langkah dari proses keperawatan. Proses perawatan merupakan suatu metode bagi perawat untuk Memberikan asuihan keperawatan kepada klien.
    Beberapa pengertian proses kaparawatan adalah sebagai berikut
    Suatu metoda pemberian asuhan keperawatan yang sistematis dan rasional (Kozier, 1991)
    Metoda pemberian asuhan keperawatan yang terorganisir dan sistematis, berfokus pada respon yang unik dari individu terhadap masalah kesehatan yang actual dan potensial (Rosalinda,1986)
    Suatu aktifitas yang dinamika dan berkelanjutan yang meliputi interaksi perawat klien dan proses pemecahan masalah (Schultz dan Videbeck).
    Proses keperawatan bukan hanya sekedar pendekatan sistematik dan terorganisir melalui enam langkah dalam mengenali masalah-masalah klien, namun merupakan suatu metode pemecahan masalah baik secara episodic maupun secara linier. Kemudian dapat dirumuskan diagnosa keparawatannya, dan cara pemecahan masalah.
    Adapun karakteristik dari proses keperawatan antara lain:
    Merupakan kerangka berpikirdalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien, keluarga, dan komunitas.
    Bersifat teratur dan sistematis.
    Bersifat saling bergantung satu dengan yang lain
    Memberikan asuhan keperawatan secara individual
    Klien menjadi pusat dan menghargai kekuatan klien
    Dapat digunakan dalam keadaan apapun
    Dalam proses keperawatan terdapat empat tahapan yaitu:
    Pengkajian
    Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses keperwatan. Tahap pengkajian terdiri atas pengumpulan data dan perumusan kebutuhan atau masalah klien. Data yang dikumpulkan meliputi data biologis, psikologis, social, dan spiritual.
    Kemampuan perawat yang diharapkan dalam melakukan pengkajian adalah mempunyai kesadaran / tilik diri , kemampuan mengobservasi dengan akurat, kemampuan berkomunikasi terapeutik dan senantiasa mampu berespon secara efektif.
    Pada dasarnya tujuan pengkajian adalah mengumpulkan data objektif dan subjektif dari klien. Adapun data yang terkumpul mencakup klien, keluarga, masyarakat, lingkungan, atau kebudayaan. (Mc Farland & mc Farlane, 1997)
    Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan selama pengkajian antara lain:
    Memahami secara keseluruhan situasi yang sedang dihadapi oleh klien dengan cara memperhatikan kondisi fisik, psikologi, emosi, sosialkultural, dan spiritual yagn bisa mempengaruhi status kesehatannya.
    Mengumpulkan semua informasi yang bersangkutan dengan masa lalu, saat ini bahkan bahkan sesuatu yang berpotensi menjadi masalah bagi klien guna membuat suatu database yang lengkap. Data yang terkumpul berasal dari perawat-klien selama berinteraksi dan sumber yang lain. (Gordon, 1987;1994)
    Sumber informasi sekunder meliputi anggota keluarga, orang yang berperan penting dan catatan kesehatan klien.
    Metode pengumpulan data meliputi :
    Melakukan interview/wawancara.
    Riwayat kesehatan/keperawatan
    Pemeriksaan fisik
    Mengumpulkan data penunjang hasil laboratorium dan diagnostik lain serta catatan kesehatan (rekam medik)
    Diagnosa Keperawatan
    Diagnosa keperawatan adalah menganalisis data subjektif dan objektif untuk membuat diagnosa keperawatan. Diagnosa keperawatan melibatkan proses berpikir kompleks tentang data yang dikumpulkan dari klien, keluarga, rekam medik, dan pemberi pelayanan kesehatan yang lain.
    Diagnosa keperawatan adalah diagnosis yang dibuat oleh perawat profesional yang menggambarkan tanda dan gejala yang menunjukan masalah kesehatan yang dirasakan klien dimana perawat berdasarkan pendidikan dan pengalaman mampu menolong klien.
    The North American Nursing Diagnosis Association (NANDA, 1992) mendefinisikan diagnosa keperawatan semacam keputusan klinik yang mencakup klien, keluarga, dan respon komunitas terhadap sesuatu yan berpotensi sebagai masalah kesehatan dalam proses kehidupan.
    Dalam membuat diagnosa keperawatan dibutuhkan ketrampilan klinik yang baik, mencakup proses diagnosa keperawatan dan perumusan dalam pembuatan pernyataan keperawatan.
    Proses diagnosa keperawatan dibagi menjadi kelompok interpretasi dan menjamin keakuratan diagnosa dari proses keperawatan itu sendiri. Perumusan pernyataan diagnosa keperawatan memiliki beberapa syarat yaitu mempunyai pengetahuan yang dapat membedakan antara sesuatu yang aktual, risiko, dan potensial dalam diagnosa keperawatan.
    Tipe Diagnosa keperawatan
    Ada tiga tipe diagnosa keperawatan menurut NANDA yaitu:
    Diagnosa keperawatan actual, yaitu respon manusian terhadap kindisi kesehatan atau proses kehidupan yang didukung oleh sekelompok batasan karakteristik dan termasuk factor yang berhubungan (etiologi) yang mempunyai kontribusi terhadap perkembangan atau pemeliharaan kesehatan.
    Diagnosa keperawatan resiko, yaitu menunjukanrespon manusia yang dapat timbul pada seseorang atau kelompok yang rentan dan ditunjang dengan factor resiko yang memberi konstribusi pada peningkatan kerentanan.
    Diagnosa keperawatan kesejahteraan, yaitu menguraikan respon manusian terhadap tingkat kesehatan pada individu atau kelompok yang mempunyai potensi peningkatan derajat kesehatan lebih tinggi.
    Perumusan masalah
    Setelah perawat menyelesaikan pengkajian, perawat kemudian menyeleksi outkom menggunakan skala pengukuran dan pengidentifikasi rating yang diinginkan untuk bisa dicapai melalui intervensi.
    Tujuan dalam criteria hasil akan memberikan petunjuk bagi perawat untuk menentukan tindakan keperawatan dan untuk meningkatkan evaluasi dari perawat. Tujuan seharusnya ditulis dalam terminology tingkah laku. Ini berarti kata kerja digunakan untuk menunjukan tujuan yang menggambarkan tingkah laku yang mungkin diobservasi dan harus mempunyai sedikit interpretasi. Tujuan harus realistic menggambarkan apa yang perawat ingin selesaikan dengan waktu yang spesifik. (Stuart dan Sundeen, 1995)
    Intervensi
    Rencana tindakan keperawatan merupakan serangkaian tindakan yang dapat mencapai tiap tujuan khusus. Perencanaan keperawatan meliputi perumusan tujuan, tindakan, dan penilaian rangkaian asuhan keperawatan pada klien berdasarkan analisis pengkajian agar masalah kesehatan dan keperawatan klien dapat diatasi.
    Rencana tindakan disesuaikan dengan standar asuhan keperawatan jiwa Indonesia atau standar asuhan keperawatan Amerika yang membagi karakteristik tindakan berupa: tindakan konseling, pendidikan kesehatan, perawatan mandiri dan aktifitas hidup sehari-hari, terapi modalitas keperawatan, perawatan berkelanjutan, tindakan kolaborasi (terapi somatic dan psikofarma). Pada dasarnya tindakan keperawatan terdiri dari tindakan observasi dan pengawasan, terapi perawatan, pendidikan kesehatan dan tindakan kolaborasi.
    Implementasi
    Implementasi adalah pengolahan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan (Effendi, 1995). Jenis tindakan pada implementasi ini terdiri dari tindakan mandiri, saling ketergantungan / kolaborasi, dan tindakan rujukan / ketergantungan.
    Implementasi tindakan keperawatan disesuaikan dengan rencana tindakan keperawatan. Pada situasi nyata sering implementasi jauh berbeda dengan rencana. Hal ini terjadi karena parawat belun terbiasa menggunakan rencana tertulis dalam melaksanakan tindakan keperawatan. Yang biasa adalah rencana tidak tertulis yaitu apa yang dipikirkan, dirasakan, itu yang dilaksanakan. Hal ini sangat membahayakan klien dan perawat jika berakibat fatal, dan juga tidak memenuhi aspek legal.
    Sebelum meleksanakan tindakan yang sudah direncanakan, perawat perlu memvalidasi dengan singkat apakah rencana tindakan masih sesuai dan dibutuhkan klien sesuai dengan kondisi saat ini. Perawat juga menilai diri sendiri, apakah mempunyai kemampuan interpersonal, intelektual, teknik sesuai dengan tindakan yang akan dilaksanakan
    Evaluasi
    Evaluasi mengacu kepada penilaian, tahapan, dan perbaikan. Pada tahap ini perawat menemukan penyebab mengapa suatu proses keperawatan dapat berhasil atau gagal.(Alfaro-LeFevre, 1994)
    Perawat menemukan reaksi klien terhadap intervensi keperawatan yang telah diberikan dan menetapkan apa yang menjadi sasaran dari rencana keperawatan dapat diterima.Perencanaan merupakan dasar yang mendukung suatu evaluasi.
    Menetapkan kembali informasi baru yang diberikan kepada klien untuk mengganti atau menghapus diagnosa keperawatan, tujuan, atau intervensi keperawatan.
    Menentukan target dari suatu hasil yang ingin dicapai adalah keputusan bersama antara perawat dank lien (Yura & Walsh, 1988)
    Evaluasi berfokus pada individu klien dan kelompok dari klien itu sendiri. Proses evaluasi memerlukan beberapa keterampilan dalam menetapkan rencana asuhan keperawatan., termasuk pengetahuan mengenai standar asuhan keperawatan, respon klien yang normal terhadap tindakan keperawatan, dan pengetahuan konsep teladan dari keperawatan.

    Kegunaan CT Scan

    CT Scan atau terkadang disebut juga CAT Scan merupakan suatu tes medis yang dapat membantu dokter untuk mendiagnosis suatu kondisi medis dan mengobatinya. CT Scan menggabungkan antar sinar-X khusus  dengan peralatan komputer canggih untuk menghasilkan gambar bagian dalam tubuh. Gambar akan memperlihatkan penampang dari daerah yang sedang dipelajari dan selanjutnya dapat diperiksa pada monitor komputer atau dicetak. Hasil gambar dari CT Scan untuk organ dalam, tulang, jaringan lunak dan pembuluh darah terlihat lebih jelas dan lebih detail serta menyediakan informasi yang lebih rinci mengenai cedera kepala, stroke, tumor otak dan penyakit otak lainnya dibandingkan radiografi sinar-X biasa.
    Kegunaan CT Scan
    Kegunaan CT Scan pada dasarnya adalah untuk mendeteksi pendarahan di otak, cedera otak, patah tulang, tumor dan kanker serta penyakit dalam lainnya. Selain iti dapat juga digunakan untuk mendeteksi pembesaran rongga otak pada pasien Hydrocephalus dan perencanaan rekonstruksi bedah.

    Hal-hal yang harus dipersiapkan dalam penggunaan CT Scan antara lain: 
    • Memakai pakaian yang nyaman dan longgar untuk pemeriksaan, atau menggunakan seragam untuk dikenakan selama prosedur.
    • Benda logam, termasuk perhiasan, kacamata, gigi palsu dan jepit rambut serta alat bantu dengar dapat mempengaruhi hasil gambar CT Scan sehingga harus dilepas sebelum pemeriksaan.
    • Tidak makan atau minum apapun selama beberapa jam sebelum pemeriksaan.
    • Memberitahukan Dokter terkait obat apapun yang dikonsumsi dan jika memiliki alergi terhadap suatu materi atau bahan pengawet.
    • Menginformasikan kepada dokter dan ahli radiologi mengenai penyakit apapun yang diderita atau kondisi medis lainnya. Jika memiliki riwayat penyakit jantung, asma, diabetes terutama yang sedang mengkonsumsi glucophage, penyakit ginjal atau masalah tiroid dapat meningkatkan resiko efek buruk yang tidak biasa.
    • Untuk wanita, harus memberitahu dokter jika ada kemungkinan sedang hamil.
    Prosedur kerja dari CT Scan dalam banyak hal sangat mirip dengan radioterapi sinar-X yaitu suatu bentuk radiasi seperti cahaya atau gelombang radio yang dapat diarahkan pada tubuh. Bagian tubuh yang berbeda akan menyerap berkas sinar-X dalam derajat tertentu. Dalam pemeriksaan sinar-X konvensional, tumbukan kecil dari radiasi akan ditujukan dan melalui tubuh kemudian gambar akan direkam pada film fotografi atau piringan khusus dimana tulang tampak putih, jaringan lunak muncul dalam nuansa abu-abu dan udara tampak hitam. CT imaging yang dihasilkan pada CT Scanner berupa gambar tubuh bagian dalam multidimensional yang sangat rinci. Perbaikan dalam teknologi detektor CT scanner baru memungkinkan untuk memperoleh beberapa irisan dalam satu rotasi. Scanner ini disebut "multislice CT" atau "multidetector CT" yang memungkinkan akan diperoleh irisan tipis dalam jangka waktu yang lebih pendek, lebih detail dan memiliki kemampuan tambahan. CTscanner modern memiliki kecepatan yang tinggi sehingga dapat menscan seluruh bagian tubuh hanya dalam beberapa detik. Kecepatan seperti itu bermanfaat untuk semua pasien terutama anak-anak, orang tua dan orang yang sakit parah. 
    Kegunaan CT Scan
    Untuk beberapa pemeriksaan, bahan kontras digunakan untuk meningkatkan visibilitas di daerah tubuh yang sedang dipelajari. Jika menggunakan bahan kontras, maka bahan tersebut akan ditelan atau disuntikkan melalui infus intravena (IV) atau dikelola oleh Enema, tergantung pada jenis pemeriksaan. Pemeriksaan dengan CT Scan umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, cepat hanya sekitar 10 menit dan mudah. Akan tetapi akan menimbulkan sedikit ketidaknyamanan karena harus diam selama beberapa menit.

    Manfaat dari penggunaan CT Scanner antara lain: 
    • CT scan tidak menimbulkan rasa sakit, non-invasif dan akurat. 
    • Keuntungan utama dari CT Scan adalah kemampuannya untuk pencitraan tulang, jaringan lunak dan pembuluh darah, semua pada waktu yang sama.
    • CT scan memberikan gambar sangat rinci dari banyak jenis jaringan seperti paru-paru, tulang, dan pembuluh darah. 
    • Pemeriksaan CT Scan cepat dan sederhana dan dalam kasus-kasus darurat dapat menunjukkan luka atau pendarahan dengan cukup cepat untuk membantu menyelamatkan nyawa. 
    • Diagnosis dengan CT scan dapat menghilangkan kebutuhan untuk eksplorasi operasi dan biopsi bedah. 
    • Tidak ada radiasi yang masih berada dalam tubuh pasien setelah pemeriksaan dan Sinar-X yang digunakan dalam CT scan biasanya tidak memiliki efek samping.
    Selain itu terdapat beberapa resiko dari penggunaan CT Scan, antara lain:  
    • Ada sedikit kemungkinan timbulnya kanker dari paparan radiasi yang berlebihan. Namun, manfaat dari diagnosis yang akurat jauh melampaui risiko. 
    • CT scan tidak dianjurkan untuk wanita hamil, kecuali jika secara medis diperlukan karena potensi resiko bagi bayi sedangkan pemeriksaan pada ibu yang sedang dalam masa menyusui harus menunggu selama 24 jam setelah injeksi bahan kontras sebelum melanjutkan menyusui.
    Semoga Bermanfaat...

    Share

    Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More